Pendidikan Agama Islam dan Masyarakat 5.0: Integrasi Keilmuan Sebagai Metode Penguatan Moderasi Beragama di PTKIS

Penelitian ini melihat konsepsi Society 5.0 sebagai fenomena meleburnya dimensi teknologi virtual dengan dimensi nyata yang ditandai dengan terhubungnya berbagai tempat melalui akumulasi pemerataan informasi dan pengetahuan. Hal ini berimplikasi pada dinamika perubahan sosiologis masyarakat Indonesia yang memiliki ragam ras, suku, agama dan budaya, sekaligus memberikan tantangan baru bagi dunia pendidikan Islam, khususnya PTKIS untuk memaksimalkan dan mengembangkan integrasi keilmuan sebagai metode dalam melihat keragaman tersebut secara arif dan bijak, serta dalam rangka penguatan nilai-nilai moderasi beragama sebagai sebuah konsepsi yang bertujuan untuk menjaga keutuhan bangsa. Penelitian ini berdasarkan pada sebuah kasus pembuangan sesajen di salah satu tempat di Kabupaten Lumajang beberapa pekan lalu yang viral di media sosial dan mendapatkan beragam reaksi dari berbagai kalangan. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian library research, tujuan penelitian untuk mengetahui peran PTKIS dalam penguatan moderasi beragama masyarakat era society dengan integrasi keilmuan. Hasil penelitian PTKIS mampu mengelola sumberdaya manusia yang ada dalam kampus dengan memperhatikan disiplin ilmu yang disampaikan, dengan selalui mengaitkan dengan wahyu serta dalil waqi’i dan wira’i, Masyarakat yang ada dalam PTKIS (mahasiswa, dosen, stakeholder kampus) mampu memanfaatkan era teknologi untuk menjadi penangkal dalam pemahamanpemahan yang berat sebelah (tidak moderat), mampu membuat kecerdasan buatan dengan memperhatikan sikap yang terdapat pada manusia (mahasiswa), sehingga PTKIS mampu mengelola aspek pemikiran pada pencapaian ekonomi dengan penyelesaian problem sosial serta penguatan dalam moderasi dalam beragama. Kata kunci: PAI, Masyarakat 5.0, Integrasi keilmuan, Moderasi beragama