EFEKTIVITAS KONSELING KELOMPOK PARADOXICAL INTENTION TECHNIQUE UNTUK MENINGKATKAN SELF-EFFICACY SISWA SMA/SMK KECAMATAN TEMAYANG

Seringkali siswa tidak mampu memperoleh hasil belajar dengan maksimal, sesuai potensi dirinya. Penyebabnya yaitu mereka sering merasa tidak yakin akan kemampuan diri dalam menyelesaikan tugas belajar yang ada. Self-efficacy merupakan sikap optimis individu dalam mencari solusi atas setiap masalah yang terjadi dengan penuh keyakinan dan ketekunan, penuh tanggung jawab untuk mencapai prestasi. Terdapat 3 aspek dalam self-efficacy yaitu aspek magnitude, aspek streght dan aspek generality. Siswa yang memiliki self-efficacy rendah akan mengalami prestasi akademik yang menurun. Hal ini perlu diatasi dengan pemberian konseling kelompok pendekatan realita dengan paradoxical intention technique, siswa diminta untuk menghadapi masalah yang ada, sehingga mereka mengetahui sejauh mana kemampuan dirinya dalam menyelesaikan tugas sulit. Upaya ini dilakukan untuk meningkatkan self-efficacy pada siswa agar mereka dapat mencapai prestasi yang selama ini di harapkan. Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas X-XI yang bertujuan untuk menguji dan mendeskripsikan keefektifitasan konseling kelompok paradoxical intention technique untuk meningkatkan self-efficacy siswa SMA/SMK Kecamatan Temayang.
Jenis penelitian ini adalah pre-eksperimen dengan rancangan penelitian one group pretest-posttest design. Dalam penelitian ini terdapat populasi sebanyak 515 dengan jumlah sampel 225 yang diberikan instrumen skala self-efficacy. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu wawancara, observasi dan skala psikologis. Berdasarkan uji validitas terdapat 41 item valid dengan hasil uji realibiltas 0,753.
Diketahui tingkat self-efficacy siswa kategori tinggi sebesar 12%, sedang sebesar 88% dan rendah sebesar 0%. Adapun hasil tingkat self-efficacy berdasarkan aspek self-efficacy yaitu aspek magnitude sebesar 51%, aspek strenght sebesar 30% dan aspek generality sebesar 19%. Hasil uji efektifitas yang menggunakan uji normalitas shapiro wilk menunjukan masing-masing nilai yaitu 0,081 dan 0,942 yang artinya nilai signifikan > 0,05 sehingga data dapat dinyatakan normal, setelah itu dilakukan uji paired sample t-test dengan memperoleh hasil < 0,05 maka dapat dinyatakan konseling kelompok dengan paradoxical intention technique efektif meningkatkan self-efficacy Adapun hasil uji paired sample t-test per aspek self-efficacy, masing-masing aspek yaitu aspek magnitude, aspek streght dan aspek generality mendapatkan nilai sig (2 tailed) adalah 0.000 <0,05 maka dapat disimpulkan bahwa ketiga aspek tersebut efektif.