Insiyah, Mu'afikhotin (2023) TINJAUAN HUKUM EKONOMI SYARIAH TERHADAP PENJUALAN HARTA WARISAN SEBELUM DIBAGIKAN KEPADA AHLI WARIS. Sarjana (S1) thesis, Universitas Nahdlatul Ulama Sunan Giri.
Cover.pdf
Download (828kB)
AWALAN.pdf
Download (1MB)
BAB I.pdf
Download (795kB)
BAB II.pdf
Restricted to Registered users only
Download (1MB) | Request a copy
BAB III.pdf
Restricted to Registered users only
Download (835kB) | Request a copy
BAB IV.pdf
Restricted to Registered users only
Download (443kB) | Request a copy
BAB V.pdf
Download (547kB)
Daftar Pustaka.pdf
Download (556kB)
Lampiran.pdf
Restricted to Registered users only
Download (528kB) | Request a copy
Abstract
Warisan merupakan harta benda yang ditinggalkan orang yang telah meningal untuk dibagikan kepada ahli waris atau dibagikan kepada seseorang yang berhak mendapatkan, tujuan dari penelitian ini untuk menjawab pertanyaan terkait praktik penjualan harta waris yang belum dibagikan kepada ahli waris di Desa Jelu Kecamatan Ngasem Kabupaten Bojonegoro.
Jenis penelitian ini menggunakan penelitian lapangan atau field research atau teknik pengumpulan data dalam penelitian ini berupa wawancara, observasi, dan dokumentasi. Strategi analisis yang digunakan oleh peneliti adalah dengan menggunakan strategi analisis interaktif. Data yang sudah diperoleh kemudian diolah dengan menggunakan metode deskriptif dan dianalisis menggunakan teori bai’, shuf’ah, dan teori tafriqus sufqah. Hasil penelitian yang diperoleh oleh penulis yakni terkait adanya penjualan harta waris yang belum dibagikan di Desa Jelu Kecamatan Ngasem Kabupaten Bojonegoro, lebih tepatnya terjadi pada keluarga bapak Skp dimana salah satu ahli waris telah menjual harta warisan yang belum dibagikan untuk ibu dan saudara. Pihak pertama beralasan bahwasanya ia sedang membutuhkan uang secara cepat untuk membangun sebuah took unttuk anaknya yang baru saja menikah sehingga membuat pihak pelaku nekat menjual harta warisan yang seharusnya menjadi milik ibu dan saudarinya.
Menurut teori jual beli transaksi yang dilakukan oleh ibu Sw tidak sah karena salah satu syarat dari jual beli adalah barang yang dijual harus milik sempurna dalam artian barang yang dijual tidak terdapat hak milik orang lain, dan barang yang dijual belum ditentukan bagiannya. Dalam teori tafriqus sufqah yaitu pengabungan dua barang atau benda yang halal dan haram untuk dijual dalam satu transaksi, sepertihalnya yang telah dilakukan oleh ibu Sw beliau telah menjual sebagian harta yang seharusnya milik ibu dan saudaranya sebagai ahli waris lain, jual beli yang dilakukan oleh ibu Sw belum sah namun sebagian harta yang dijual terdapat harta yang halal dan haram untuk dijual. Harta warisan yang halal untuk dijual yakni harta bagian milik sipenjual itu sendiri, sedangkan harta yang haram untuk dijual harta bagian milik ibu dan saudaranya. Sedangangkan menurut teori shuf’ah sebagai solusi dari permasalahan yang terjadi pada keluarga bapak Skp, yakni dengan cara penjual mengakusisi semua harta yang telah dijual termasuk milik ibu dan saudaranya lalu menganti setelah bagian untuk ibu dan saudaranya ditentukan.
Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa praktik penjualan harta waris yang belum dibagikan kepada ahli waris dapat dikatakan belum sah dikarenakan adanya bagian yang halal dan haram untuk dijual.
Item Type: | Thesis (Sarjana (S1)) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Harta Waris, Bai’, Hukum Ekonomi Syariah. |
Subjects: | 300 – Ilmu Sosial > 330 Ekonomi > 335 Sistem ekonomi sosialis |
Divisions: | Fakultas Syari'ah dan Adab > Hukum Ekonomi Syariah |
Depositing User: | Mu'afikhotin Insiyah |
Date Deposited: | 18 Sep 2023 03:14 |
Last Modified: | 18 Sep 2023 03:14 |
Contributors (Pembimbing / Pengarah): | Contribution Name NIDN Thesis advisor Hambali, M Ridlwan NIDN2117056803 Thesis advisor Cahyono, Eko Arief NIDN2120068702 |
URI: | https://repository.unugiri.ac.id:8443/id/eprint/4296 |