BENTUK PERKAWINAN ANGGOTA LEMBAGA DAKWAH ISLAM INDONESIA (LDII) DI KABUPATEN BOJONEGORO MENURUT HUKUM ISLAM

Para kelompok Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) di Kabupaten Bojonegoro sangat taat kepada aturan yang ada didalam organisasinya. Ketaatan itulah yang menyebabkan cenderung tertutup yang menimbulkan suatu pemahaman yang dianggap melenceng dari ajaran Islam. Salah satunya adalah larangan menikah yang berbeda organisasi atau selain anggota Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII). Hal yang menjadi permasalahan adalah (1) bagaimana bentuk perkawinan anggota Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) di Kabupaten Bojonegoro menurut hukum Islam, (2) bagaimana tinjauan hukum Islam terhadap bentuk perkawinan anggota Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) di Kabupaten Bojonegoro. Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana bentuk perkawinan anggota Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) di Kabupaten Bojonegoro menurut hukum Islam dan bagaimana tinjauan hukum Islam terhadap bentuk perkawinan anggota Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) di Kabupaten Bojonegoro. Penelitian ini merupakan field research, dengan menggunakan pendekatan kualitatif yang sumber datanya meliputi data primer dan sekunder. Data primer diperoleh dari hasil observasi dan wawancara yang berhubungan dengan perkawinan. Sedangkan data sekunder diperoleh melalui pengumpulan sumber-sumber yang ada seperti buku, jurnal, Kompilasi Hukum Islam dan sumber lainnya. Data yang sudah diperoleh kemudian diolah menggunakan teori perkawinan, kafaah dan hukum Islam. Hasil penelitian bentuk perkawinan anggota Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) di Kabupaten Bojonegoro menurut hukum Islam sama dengan pernikahan anggota muslim lainnya yaitu rukun dan syarat pernikahan sama seperti pada umumnya, ada calon pengantin, wali, dua orang saksi dan ijab qobul. Sedangkan al-Qur’an dan Hadis yang menjadi dasar. Warga Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) lebih mengutamakan orang yang segolongan atau satu organisasi karena terdapat rasa kenyamanan hati tersendiri, yang diharapkan se-kufu’ dalam hal organisasi dapat membuat keharmonisan dalam berumah tangga nantinya karena adanya satu pemahaman yang sama.