IMPLEMENTASI ALGORITMA LEAST SQUARE UNTUK PREDIKSI PRODUKSI HASIL PANEN DI BOJONEGORO

Indonesia adalah negara yang diberi berkah tanah yang subur dan kekayaan sumber daya alam yang berlimpah, terbukti dengan banyaknya hasil kekayaan alam yang tumbuh subur di Indonesia termasuk tanaman pangan. Tanaman pangan adalah tanaman yang sangat penting karena termasuk salah satu bahan makanan utama. Sebagian besar masyarakat Indonesia menjadikan sawah untuk lahan pertanian. Namun, luasnya lahan pertanian tidak diimbangi dengan konsistennya hasil panen yang setiap tahun selalu berubah-ubah jumlahnya. Pemerintahann kabupaten Bojonegoro bertekad menjadikan Bojonegoro sebagai lumbung pangan nasional, karena sebagai daerah penghasil, penyimpanan, pendistribusian, pengolahan, dan perdagangan pangan yang cukup baik. Jangung menjadi tanaman pangan pengganti padi dan menjadi andalan petani bojonegoro. Namun ada kendala yang membuat pengaruh terhadap hasil panen yang tidak menentu. Selain jagung juga ada kedelai yang menjadi makanan utama warga bojonegoro untuk memenuhi kebutuhan pangan seperti tahu dan tempe. Penggemar tahu dan tempe selalu meningkat, namun tidak dapat terpenuhi karena hasil panen kedelai yang tidak menentu. Bawang merah merupakan bumbu konsumsi yang hampir wajib ada di setiap makanan. Seiring berjalannya waktu, perubahan produksi pertanian di Bojonegoro pada setiap tahun, maka diperlukan suatu sistem informasi untuk memprediksi produksi hasil panen kedepannya apakah menurun atau meningkat. Hasil prediksi ini nantinya akan menjadi indikator produksi panen di Bojonegoro. Pada penelitian ini, data yang digunakan adalah data hasil produksi di Bojonegoro tahun 2016-2022, berdasarkan data yang diambil dari hasil observasi di Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian di Bojonegoro. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode Least Square. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, didapatkan kesimpulan dengan perolehan nilai Prediksi produksi rata-rata bawang merah yaitu 36777,36 ton, jagung 339264,26 ton dan kedelai 122651,64 ton. Diperoleh juga nilai error menggunakan Mean Absolute Percentage Error (MAPE) pada prediksi produksi rata-rata bawang merah adalah 11 %, pada jagung 14% dan pada kedelai 19%.