ANALISIS HUKUM EKONOMI SYARIAH TERHADAP SISTEM PENGUPAHAN JASA IRIGASI SAWAH DI DESA JATIGEDE KECAMATAN SUMBERREJO KABUPATEN BOJONEGORO

Pertanian merupakan aspek penting dalam perekonomian di Indonesia. Akan tetapi pertanian di Indonesia juga masih mengalami permasalahan yaitu salah satunya dalam sistem pengairan yang baik. Pengairan yang baik mempunyai tujuan untuk meningkatkan hasil produksi. Seperti halnya pertanian di desa Jatigede Kecamatan Sumberrejo kabupaten Bojonegoro. Pertanian di desa Jatigede juga menggunakan air irigasi yang dikelola oleh pengurus Jasa irigasi sawah desa Jatigede. Penelitian ini digunakan untuk menjawab pertanyaan tentang bagaimana praktik pengambilan upah irigasi sawah didesa Jatigede kecamatan Sumberrejo Kabupaten Bojonegoro dan bagaimana analisis hukum ekonomi syariah terhadap terhadap sistem pengupahan jasa irigasi sawah di Desa Jatigede Kecamatan Sumberrejo Kabupaten Bojonegoro.Adapun penelitian memiliki tujuan untuk mengetahui analisis hukum ekonomi syariah terhadap terhadap sistem pengupahan jasa irigasi sawah di Desa Jatigede Kecamatan Sumberrejo Kabupaten Bojonegorodan untuk mengetahui bagaimana praktik pengambilan upah irigasi sawahdi desa Jatigede kecamatan Sumberrejo kabupaten Bojonegoro Penelitian ini menggunakan metode penelitian lapangan (field research) dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif. Sumber data pada penelitian ini meliputi data primer yang berasal dari wawancara dan observasi, sedangkan data sekundernya dari buku, artikel, jurnal dan skripsi. Metode pengumpulan data penelitian ini diperoleh dari wawancara, observasi dan dokumentasi. Adapun data yang diperoleh diolah menggunakan metode deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif berdasarkan teori akad danijārah. Berdasarkan hasil penelitian, menunjukan bahwa dalam praktik pengambilan upah irigasi di desa Jatigede kecamatan Sumberrejo kabupaten Bojonegoro tersebut tidak sesuai dengan perjanjian awal.Jika di tinjau dengan teori akad sistem pengupahan jasa irigasi sawah di desa Jatigede Kecamatan Sumberrejo kabupaten Bojonegoro tidak sah karena adasalah satu pihak ada yang melakukan wanprestasi yaitu dari pihak jasa irigasi. Pihak jasa irigasi pada perjanjian mengatakan tidak akan mengambil upah irigasi pada petani yang tidak mendapatkan jatah air, akan tetapi pada pakteknya pihak jasa irigasi tetap mengambil upah pada petani yang tidak mendapatkan jatah air.Jika di tinjau dengan teori Ijārahsistem pengupahan jasa rigasi sawah di desa Jatigede Kecamatan Sumberrejo Kabupaten Bojonegoro tidak sah karena ada salah satu rukun Ijārahyang tidak terpenuhi yaitu manfaat dari objek sewa tidak di terima oleh petani. Kata Kunci : Jasa Irigasi, Ujrah, dan Ijārah