ANALISIS PERBEDAAN PRICE TAG DENGAN STRUK PEMBELIAN PERSPEKTIF HUKUM EKONOMI SYARIAH DI MINIMARKET NURUL FALAH HARUM MART BOJONEGORO

Transaksi jual beli sudah menjadi kegiatan sehari-hari dalam masyara’at baik dalam bentuk barang ataupun jasa. Namun dalam jual beli tekadang terdapat pembatalan suatu akad. Hal tersebut dapat menimbulkan suatu kerugian dalam bertransaksi. Pembatalan kerap terjadi pada saat barang sudah menjadi hak milik atau sudah menjadi tanggung jawab konsumen, sebagaimana kasus Di Minimarket Nurul Falah Harum Mart Bojonegoro.
Penelitian membahas dua permasalahan, pertama Bagaimana praktik price tag yang tidak sesuai dengan struk pembelian Di Minimarket Nurul Falah Harum, kedua Bagaimana perspektif Hukum Ekonomi Syariah terhadap perbedaan price tag yang tidak sesuai dengan struk pembelian Di Minimarket Nurul Falah Harum Mart . Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui bagaimana mekanisme praktik perbedaan price tag dengan struk pembelian, serta untuk mengetahui tinjauan Hukum Ekonomi Syariah terhadap perbedaan price tag dengan struk pembelian Di Minimarket Nurul Falah Harum Mart .
Jenis penelitian yang digunakan yaitu penelitian lapangan (field research) yang difokuskan pada Minimarket Nurul Falah Harum Mart yang terjadi perbedaan price tag dengan struk pembelian. Penelitian ini mengambil dari dua Sumber data, pertama data primer yang berasal dari wawancara dan observasi, kedua data skunder yang berasal dari jurnal, artikel, buku dan lainya. Metode yang dijadikan untuk menganalisis penelitian ini adalah deduktif kualitatif dengan menggunakan teori jual beli, klausula baku, khiy ̅ar.
Dari hasil penelitian disimpulkan bahwa praktik perbedaan price tag Di Minimarket Nurul Falah Harum Mart Bojonegoro menggunakan sistem klausula baku dan terdapat suatu hak , khiy ̅ar. Di Minimarket Nurul Falah Harum Mart klausula baku ini dapat mendzolimi pihak konsumen atau pihak Minimarket maka klausula baku itu termasuk suatu hal yang dapat membatalkan akad karena di dalam transaksi jual beli itu harus saling ridha atau tanpa menentang prinsip antarodin. Di sini terdapat hak khiya ̅r apabila sudah terpisah maka hak khiy ̅arnya hilang, tetapi jika sudah tercetak namun belum berpisah hak khiya ̅r masih berlaku. Tetapi dengan adanya klausula baku hak khiy ̅arnya menjadi hilang.