PENGARUH INTERVENSI KIE TERHADAP PENINGKATAN PENGETAHUAN IBU-IBU PKK TENTANG JAMU TRADISIONAL DI DESA TANGGUNGAN, BAURENO, BOJONEGORO

Obat tradisional adalah obat-obatan yang diolah secara tradisional, turun temurun, berdasarkan resep nenek moyang, adat-istiadat, kepercayaan, atau kebiasaan setempat, baik bersifat magic maupun pengetahuan tradisional. Seiring dengan perkembangan zaman dan dengan adanya permasalahan tingkat pengetahuan, membuat masyarakat terutama ibu-ibu melakukan pengobatan menggunakan obat bahan kimia dan masih ada ibu-ibu yang belum mengetahui beberapa khasiat tanaman atau obat bahan alam yang berada dilingkungan sekitarnya. Tujuan dari penelitian ini yakni untuk mengetahui mengenai pengetahuan ibu-ibu PKK di desa tanggungan tentang definisi jamu tradisional dan manfaatnya sebagai obat dan agar dapat mengetahui pengaruh KIE terhadap peningkatan pengetahuan ibu-ibu PKK tentang jamu tradisional di desa tanggungan. Metode yang digunakan pada kegiatan penelitian ini yaitu Kuantitatif dengan teknik pengambilan sampel menggunakan Purposive Sampling, dengan menggunakan instrument penelitian berupa Angket Pre-test dan Post-test. Penelitian ini dilakukan pada tanggal 16 bulan Mei tahun 2023 dengan mendapatkan responden sebanyak 30 orang. Data yang telah dikumpulkan kemudian diolah menggunakan Microsoft Exel dan SPSS. Hasil penelitian yang didapatkan menunjukkan bahwa hasil pretest memiliki nilai yang cukup sedangkan hasil posttest memiliki nilai yang baik, dibuktikan pada hasil yang diperoleh yaitu 27 responden menjawab benar pada soal pretest dan 29 responden menjawab benar pada soal posttest. Dapat disimpulkan bahwa ibu-ibu PKK di desa tanggungan memiliki kualitas pengetahuan yang cukup tentang jamu tradisional dan manfaatnya, dapat diketahui bahwa nilai pre-test dari 30 responden sebagian besar dengan frekuensi 27 responden (90%) memiliki pengetahuan yang cukup dengan hasil penilaian yang rata-rata mendapatkan nilai >76% dan dapat dikatakan bahwa KIE berpengaruh terhadap pengetahuan dapat dilihat dari frekuensi kenaikan nilai, pada hasil pre-test diperoleh sebanyak 27 responden (90%) yang menjawab dengan tepat, kemudian setelah dilakukan penyuluhan dan post-test diketahui ada kenaikkan sebanyak 29 orang responden (96,6%) yang menjawab benar.