JUAL BELI KOSMETIK THE BODY SHOP DENGAN SISTEM PICK AS YOU LIKE DI AEON MALL BSD CITY TANGERANG PERSPEKTIF HUKUM EKONOMI SYARIAH

Kegiatan jual beli di masa sekarang mengalami kemajuan yang sangat signifikan. Jual beli kini dilakukan dengan berbagai macam inovasi dan konsep yang berbeda-beda untuk mencari daya tarik pelanggan dan meningkatkan daya saing. Salah satunya adalah The Body Shop Indonesia yang mengadakan program promo Pick As You Like. Program ini mengusung tema dapat mengambil sepuasnya dengan membayar sebesar Rp.350.000 dengan syarat produk tersebut harus muat dan tertutup dengan sempurna ke dalam goodie bag yang telah disediakan. Permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana mekanisme transaksi jual beli kosmetik dengan sistem Pick As You Like oleh The Body Shop dan bagaimana perspektif Hukum Ekonomi Syariah terhadap transaksi jual beli kosmetik dengan sistem Pick As You Like oleh The Body Shop. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana mekanisme transaksi jual beli kosmetik dengan sistem Pick As You Like oleh The Body Shop dan untuk mengetahui perspektif Hukum Ekonomi Syariah terhadap transaksi jual beli kosmetik dengan sistem Pick As You Like oleh The Body Shop. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research). Sumber datanya meliputi data primer, yakni observasi, wawancara dan dokumentasi. Selain itu juga data sekunder yang diperoleh dari buku, jurnal, serta internet. Metode pengumpulan data dari penelitian ini diperoleh dari observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teori yang digunakan adalah teori jual beli dan gharar. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan peneliti menunjukkan bahwa: Pada jual beli dengan sistem Pick As You Like yang dilakukan oleh The Body Shop, ditemukan tidak adanya transparansi mengenai harga pada setiap produk, jumlah atau kuantitas objek jual beli tidak diketahui dengan jelas, jual beli ini mengakibatkan impulsive buying seseorang. Tinjauan Hukum Ekonomi Syariah mengenai jual beli dengan sistem Pick As you Like yang dilakukan The Body Shop telah memenuhi rukun dan syarat jual beli. Namun terkait syarat objek jual beli bahwa barang yang diperjualbelikan harus ditentukan secara pasti pada saat terjadinya akad ini tidak terpenuhi karena dalam segi jumlah atau kuantitas dan harga asli produk tidak diketahui secara pasti sehingga jual beli dengan sistem Pick As You Like ini mengandung ketidakjelasan (gharar). Gharar dalam sistem jual ini termasuk ke dalam gharar yasi>r. Selain itu jual beli dengan sistem ini mengakibatkan timbulnya impulsive buying karena dapat mengambil sepuasnya, sehingga menjadikan seseorang secara spontan melakukan pembelian padahal barang tersebut tidak dibutuhkan.