PERSPEKTIF HUKUM EKONOMI SYARIAH TERHADAP JUAL BELI ONLINE MELALUI MAXIMAL KEEP DI AULIYA HIJAB BOJONEGORO

Jual beli secara online merupakan hal baru dengan memanfaatkan kemajuan teknologi jaringan internet yang sama sekali belum pernah ada pada masa dahulu. Jual beli online kini beragam sistemnya salah satunya adalah sistem maximal keep yang diterapkan oleh Auliya Hijab Bojonegoro yang mana dalam sistem ini pembeli dapat memesan barang melalui chat whatsapp. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menjawab pertanyaan tentang praktik jual beli online melalui maximal keep di Auliya Hijab Bojonegoro dalam perspektif Hukum Ekonomi Syariah dengan menggunakan teori bai’ bi al- thaman al-ᾱjil dan musᾱwamah (tawar-menawar). Penelitian ini menggunakan metode penelitian lapangan (Field reseach) dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif. Karena penelitian ini termasuk jenis penelitian lapangan maka dalam proses pengumpulan data dan pengolahan data-datanya bersumber dari lapangan yang digunakan sebagai lokasi penelitian dengan peneliti melakukan interaksi, wawancara, pengamatan dan penggalian dokumen yang dibutuhkan dalam penelitian.
Praktik jual beli online di Auliya Hijab Bojonegoro yaitu pembeli menawar barang yang dipromosikan di media sosial kemudian jika sudah setuju dengan pesanannya maka penjual akan menyimpan (keep) barang tersebut sampai batas maximal keep. Jika sudah melampaui batas maximal keep pembeli tidak kunjung mengambil dan membayar barangnya maka penjual berhak menawarkan atau menjual kembali kepada orang lain. Berdasarkan hasil penelitian, menunjukkan bahwa dalam jual beli online dengan maximal keep di Auliya Hijab Bojonegoro belum sesuai dengan Hukum Ekonomi Syariah yaitu antara penjual dan pembeli tidak menyepakati batas waktu maximal keep melainkan penjual mementukan secara sepihak tanpa menjelaskan terkait batas maximal keep nya, hal ini tidak sesuai dengan rukun dan syarat shigat dalam akad bai’ bi al-thaman al-ᾱjil.