PENGARUH PELAKSANAAN IBADAH SHOLAT WAJIB TERHADAP AKHLAK REMAJA DI DESA SEMENPINGGIR KECAMATAN KAPAS KABUPATEN BOJONEGORO

Perkembangan dan pelaksanaan pendidikan secara nyata mempunyai pemerataan sesuai anjuran. Kualitas pendidikan tersebut, termasuk didalamnya dengan meningkatkan keaktifan shalat sebagai dasar dan pedoman di dunia maupun di akhirat. Dengan dasar diatas maka pendidikan dalam fungsinya adalah untuk mengembangkan dan menjamin kelangsungan hidup bangsa, pendidikan nasional berusaha untuk meningkatkan dan mengembangkan kemampuan serta menjunjung martabat kehidupan bangsa di Negara tercinta Indonesia dan meningkatkan kualitas amal shaleh sehingga menghasilkan prestasi rohani (iman).

Adapun rumusan masalah yang peneliti ajukan adalah: (1) Bagaimana Pelaksanaan Ibadah sholat wajib remaja di desa Semenpinggir Kapas Bojonegoro? (2) Bagaimana Akhlak remaja di desa Semenpinggir Kapas Bojonegoro? (3) Adakah Pengaruh pelaksanaan Ibadah Sholat wajib terhadap Akhlak remaja di desa Semenpinggir Kapas Bojonegoro?

Penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif. Dengan respondent 60 anak/remaja yang berada di desa Semenpinggir Kecamatan Kapas Kabupaten Bojonegoro. Kemudian data yang telah terkumpul dianalisa dengan menggunakan rumus Product moment.

Adapun jawaban yang diperoleh adalah (1) Shalat adalah ibadah yang seorang hamba berhubungan langsung dengan Khaliknya. Disamping itu tata cara ibadah shalat telah diatur secara terperinci dalam al-Qur’an maupun Sunnah Nabi yang efektif untuk dapat mendekatkan diri kepada Allah. (2) Berdasarkan perhitungan yang telah dilakukan, ternyata ahlak remaja dalam kategori baik, yakni nilai rata-rata= 44,57, pada interval 44-47. Dan (3) Berdasarkan data penelitian yang telah dianalisis dengan product moment, dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan shalat mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap akhlak remaja di Desa Semenpinggir Kecamatan Kapas Kabupaten Bojonegoro. Hasilnya adalah ro = 0,455. Pada taraf signifikan 1% diperoleh hasil 0,330 dan pada taraf signifikan 5% = 0,254. Dengan demikian hipotesis yang diajukan dapat diterima