SISTEM PAKAR UNTUK DIAGNOSA PENYAKIT PERSENDIAN MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING

Persendian sebagai hubungan antara dua tulang atau lebih yang memfasilitasi pergerakan, berperan esensial dalam menjaga fleksibilitas kerangka tubuh manusia. Upaya menjaga kesehatan persendian melalui gaya hidup sehat, termasuk olahraga rutin dan pola makan bergizi, memiliki potensi untuk mengurangi risiko terjadinya penyakit sendi. Prevalensi penyakit sendi di Provinsi Jawa Timur berdasarkan diagnosa dokter mencapai 6,72% dari populasi, sementara data nasional menunjukkan distribusi penyakit sendi berdasarkan kelompok usia, mulai dari 1,2% pada usia 15-24 tahun, 3,1% pada usia 25-34 tahun, 6,3% pada usia 35-44 tahun, 11,1% pada usia 45-54 tahun, 15,5% pada usia 55-64 tahun, 18,6% pada usia 65-74 tahun, hingga 18,9% pada usia lebih dari 75 tahun. Dari data statistik tersebut masih banyak dari masyarakat yang terkena penyakit sendi namun belum terdata dikarenakan tidak bisa mengakses perawatan medis disebabkan terkendala biaya dan jarak. Untuk mengatasi hal tersebut, maka dibuat sistem pakar sebagai aplikasi yang menggunakan perngetahuan pakar untuk memberikan solusi, memungkinkan akses lebih luas, dan fleksibel bagi masyarakat. Penelitian ini menerapkan metode Forward Chaining sebagai pendekatan penalaran kedepan, dimana informasi fakta yang diberikan oleh pengguna diuji melalui aturan-aturan dan ditarik kesimpulan. Pada penelitian ini, dihasilkan sistem pakar yang telah dilakukan pengujian Blackbox dan uji kelayakan dengan menyebarkan angket pada 10 responden, menghasilkan skor sebesar 94,5%. Akurasi sistem pakar dengan metode Forward Chaining memakai data uji 10 kasus dan dicocokkan dengan diagnosa pakar didapatkan hasil akurasi sebesar 90%, yang artinya sistem pakar yang dibuat sangat layak untuk digunakan.