PENGEMBANGAN VIDEO ANIMASI SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN PADA MATA PELAJARAN FIKIH DI MA TARBIYATUL ISLAM SOKO TUBAN

Pendidikan memiliki peran penting untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang mendukung perkembangan dan kemajuan suatu negara. Namun Indonesia masih tergolong kedalam Negara yang memiliki kualitas pendidikan yang rendah sesuai dengan hasil PISA 2018. Saat ini pembelajaran masih konvensional, sangat perlu inovasi baru berupa media pembelajaran elektronik yang interkatif, seperti video animasi yang mengajak peserta didik semakin aktif dalam kegiatan pembelajaran. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan video animasi sebagai media pembelajaran serta untuk mengetahui kepraktisan dan kemudahan dalam penggunaannya.
Metode Penelitian yang digunakan ialah metode Penelitian dan Pengembangan (Research & Development). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hasil validitas dan kepraktisan dari pengembangan Video animasi. Jenis penelitian menggunakan model ADDIE yang terdiri dari 5 tahap, yaitu analisis, desain,pengembangan, implementasi dan evaluasi. Subjek Penelitian ini adalah siswa kelas X MA Tarbiyatul Islam Soko Tuban. Analisis data dalam penelitian terdiri dari deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Instrument pengumpulan data yang digunakan ialah wawancara dan angket validasi. Penelitian video animasi ini divalidasi oleh dua validator. Data validasi dan kepraktisan dianalisis dengan cara menentukan rata-rata dari setiap penilaian.
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, dapat diketahui bahwa hasil uji validasi media pembelajaran berupa video animasi untuk penilaian aspek kelayakan penyajian isi dan tampilan video memperoleh rata-rata persentase sebesar 91% dengan kriteria “sangat valid”, serta penilaian video animasi pada aspek kebahasan oleh ahli materi diperoleh rata-rata persentase sebesar 94% dan angket respon guru lapang diperoleh rata-rata persentase sebesar 92% dengan kriteria “sangat valid”. Selain itu, hasil uji kepraktisan berdasarkan penilaian pada angket respon siswa diperoleh rata-rata persentase sebesar 92% dengan kriteria “sangat praktis”. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran video animasi teruji kevalidan dan kepraktisannya.