PENGAJIAN RUTIN KITAB FATHUL QARIB DALAM MENINGKATKAN PEMAHAMAN FIQIH MASYARAKAT DESA KEDUNGREJO MALO BOJONEGORO

Pengajian fiqih melalui kitab fathul Qarib merupakan kegiatan keagamaan di Desa kedungrejo yang mengkaji atau mengajarkan masyarakat dalam memahami ilmu fiqih yang ada dalam kitab fathul qarib. Selain itu, kegiatan tersebut mengajarkan masyarakat untuk bisa memahami ilmu fiqih ataupun ilmu agama yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari materi yang telah di bahas dalam kitab fathul qarib.
Tujuan penelitian ini yaitu 1) Untuk mendeskripsikan bagaimana pelaksanaan pengajian fiqih kitab fathul qarib di desa kedungrejo. Agar masyarakat desa keudngrejo lebih mengenal ilmu-ilmu agama dan ilmu-ilmu fiqih serta betapa pentingnya mendalami ilmu tersebut. 2) Untuk mengetahui faktor pendukung dan penghambat dalam pengajian fiqih kitab fathul qarib di desa kedungrejo malo bojonegoro.
Pada penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan sifat deskriptif. Terdapat dua sumber data dalam penelitian ini yakni sumber data Primer dan Skunder. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Observasi, Wawancara dan Dokumentasi. Dalam penelitian ini menggunakan analisis data model interaktif Miles, Huberman dan Saldana yaitu Kondensasi Data, Selecting, Focusing, Simplifying, Abstracting, Transforming, Penyajian data, dan Pernarikan Kesimpulan. Untuk menguji keabsahan data yang diperoleh, peneliti menggunakan triangulasi.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa 1) Pelaksanaan pengajian fiqih di Desa Kedungrejo, Malo, Bojonegoro, diadakan setiap malam Ahad, dimulai pada pukul 19.00 hingga 22.00. Pengajian ini terdiri dari tiga tahap utama, yaitu pendahuluan, kegiatan inti, dan penutup. Pendahuluan mencakup tahlil, shalawat, salam, doa, dan bacaan Al-Fatihah. Kegiatan inti melibatkan penyampaian materi dengan metode ceramah. Penutupan melibatkan penyimpulan materi, doa penutup, dan salam. 2) Pelaksanaan pengajian fiqih kitab Fathul Qarib di Desa Kedungrejo memiliki faktor pendukung yang kuat, terutama dalam hal kompaknya dukungan dari takmir masjid, pengurus, dan ustadz, serta semangat aktif para bapak-bapak dalam melibatkan diri dalam pengajian. Meskipun ada hambatan, seperti keterbatasan dana, upaya untuk mengatasi hambatan ini sedang dilakukan dengan berbagai inovasi yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas dan dampak positif dari pengajian tersebut.