PERAN KELUARGA PETANI DALAM PENDIDIKAN AKHLAK ANAK PADA ERA DIGITAL DI DESA PAJENG KECAMATAN GONDANG KABUPATEN BOJONEGORO

Dalam era digital yang gejolak ini, pendidikan akhlak anak menjadi isu yang semakin mendesak untuk diatasi. Perubahan yang cepat dalam teknologi dan tuntutan modernisasi memberikan dampak yang signifikan terhadap pendidikan nilai-nilai moral pada anak-anak. Di tengah dinamika ini, peran keluarga petani dalam Desa Pajeng, Kecamatan Gondang, Kabupaten Bojonegoro menjadi perhatian utama. Latar belakang penelitian ini didasarkan pada kebutuhan mendesak untuk memahami bagaimana keluarga petani dapat memainkan peran penting dalam mendidik akhlak anak di era digital.
Fokus dan rumusan masalah pada penelitian ini adalah 1) Bagaimana Peran keluarga Petani dalam Pendidikan Akhlak Anak Pada Era Digital di Desa Pajeng Kecamatan Gondang Kabupaten Bojonegoro? 2) Apa Faktor Pendukung dan Penghambat Keluarga Keluarga Petani dalam Pendidikan Akhlak Anak Pada Era Digital di Desa Pajeng Kecamatan Gondang Kabupaten Bojonegoro? Metode penelitian dalam peneliti ini menggunakan pendekatan kualitatif. Data yang digunakan dalam penelitian terdapat dua macam sumber data yakni Data Primer dan Data Skunder. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini antara lain adalah: Observasi, Wawancara dan Dokumentasi.
Metode analisis penelitian ini menggunakan metode analisis kualitatif yaitu dengan beberapa teknik yakni Reduksi Data, Penyajian Data, Kesimpulan dan kesimpulan atau Verifikasi.
Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa 1) peran orang tua dalam pendidikan akhlak anak pada era digital di Desa Pajeng, Kecamatan Gondang, Kabupaten Bojonegoro memiliki aspek-aspek penting, termasuk memberikan nasehat, melaksanakan pendidikan melalui keteladanan dalam beribadah, dan mengatur penggunaan perangkat digital anak. Meskipun demikian, implementasi dari peran tersebut masih belum optimal dan konsisten. 2) Faktor-faktor internal dan eksternal memainkan peran krusial dalam membentuk karakter anak. Faktor internal melibatkan karakter dan naluri keagamaan yang dimiliki individu sejak lahir, sementara faktor eksternal mencakup pengaruh lingkungan luar seperti kondisi keluarga, perhatian orang tua, dan lingkungan yang baik sebagai faktor pendukung, serta keterbatasan waktu dalam mendidik anak, pengaruh lingkungan pergaulan, dan tantangan mengatur anak sebagai faktor penghambat. Semua faktor ini berperan dalam membentuk perkembangan karakter anak, khususnya dalam menghadapi pengaruh era digital. Oleh karena itu, pendidikan akhlak anak perlu mempertimbangkan semua aspek ini untuk menciptakan lingkungan yang mendukung pembentukan karakter yang baik di era digital ini.