TOLERANSI DALAM MODERASI BERAGAMA SEBAGAI PERWUJUDAN NILAI-NILAI PENDIDIKAN ISLAM WASATHIYAH DI TENGAH MASYARAKAT DESAMOJOREJO KEDUNGADEM BOJONEGORO

Persoalan moderasi beragama menarik untuk selalu diperbincangkan, karena bangsa ini menjadi salah satu landasan penyebabnya. Permasalahan penerimaan segala macam perbedaan dan penanaman paham atau sikap moderasi beragama atau sikap pada generasi penerus agar mereka tau dan mengerti bahwa perbedaan itu indah, indah kebersamaannya dan akan banyak hal yang akan kita pelajari dalam kehidupan sehari-hari. Alasan peneliti memilih desa tersebut sebagai tempat penelitian dikarenakan dalam hubungan sosial masyarakat desa Mojorejo bebas melakukan kegiatan sesuai dengan tuntunan agama dan kepercayaannya sambil menghormati kepercayaan agama lain.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif karena penelitian ini menguraikan suatu gejala, realita, fakta, atau fenomena yang sedang terjadi. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan deskriptif, yaitu pendekatan yang mendeskripsikan secara sistematis dan akurat tentang keadaan atau topik penelitian secara aktual, juga dapat diartikan pendekatan deskriptif merupakan pendekatan yang menjelaskan fenomena dari individu, atau kelompok tertentu.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa telah terwujud Nilai-nilai Pendidikan Islam Wasathiyah di Tengah Masyarakat Desa Mojorejo Kedungadem Bojonegoro yaitu mencakup prinsip-prinsip moderasi beragama meliputi Tawassuth, I’tidal, Tasamuh, Syūrā, Ishlah (kreatif inovatif), Qudwah, Muwaṭanah (cinta tanah air), Al-La ‘Unf (anti-ekstremisme kekerasan), I’tiraf al-‘Urf (ramah dengan kebudayaan lokal).adapun faktor pendukung dalam mewujudkan Nilai-nilai Pendidikan Wasathiyah di Masyarakat Mojorejo berasal dari eksternal dan internal, seperti kebijakan pemimpin, undang-undang yang mengatur, kegiatan yang bersifat kemasyarakatan dan tradisi / kearifan lokal setempat. Sedangkan penghambat untuk mewujudkannya berasal dari lingkungan masyarakat, keluarga, dan lingkungan pergaulan,serta pengaruh media sosial yang sulit dikontrol