TINJAUAN MADZHAB HANAFI TERHADAP WANPRESTASI KONVEKSI NUKE COLLECTION DI DESA SARIREJO KECAMATAN BALEN KABUPATEN BOJONEGORO

Istishna' adalah jual beli pesanan antara pihak pemesan dan penerima pesanan. Ulama Madzhab Hanafi mendefinisikan bahwa bai’ istishna’ merupakan akad yang dilarang, didasarkan pada argumentasi bahwa bertentangan dengan semangat jual beli secara qiyas, karena pokok kontrak penjualan tidak ada atau belum dimiliki oleh penjual. Akan tetapi Madzhab Hanafi menyetujui kontrak istishna’ atas dasar istihsan. Salah satu contoh jual beli dengan sistem pesanan yaitu jual beli pakaian yang di pesan terlebih dahulu di konveksi. Dalam praktiknya jual beli istishna' seringkali terjadi wanprestasi baik dari pihak penjual maupun pembeli. Seperti halnya wanprestasi yang terjadi di konveksi Nuke Collection, di mana pihak konveksi tidak memenuhi perjanjian yang telah disepakati di awal bersama konsumen. Penelitian ini dilakukan untuk menjawab permasalahan: Bagaimana wanprestasi yang terjadi di Konveksi Nuke Collection dan bagaimana tinjauan Madzhab Hanafi terhadap wanprestasi di konveksi Nuke Collection. Adapun tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui wanprestasi yang terjadi di konveksi Nuke Collection dan untuk mengetahui tinjauan Madzhab Hanafi terhadap wanprestasi di konveksi Nuke Collection. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian lapangan (field research). Sumber data primer yang berasal dari observasi dan wawancara, sedangkan data sekundernya berasal dari buku, kitab fikih, jurnal dan internet. Metode pengumpulan data diperoleh dari wawancara, observasi dan dokumentasi. Untuk teknik analisis data menggunakan metode deduktif dengan menggunakan pendekatan kualitatif berdasarkan teori Istishna' dan Wanprestasi. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan: Pertama, kasus wanprestasi yang terjadi di konveksi Nuke Collection ada tiga macam, pertama keterlambatan penyelesaian barang pesanan, kedua ketidaksesuaian dan kecacatan pada barang produksi, ketiga pembatalan pemesanan yang dilakukan oleh konsumen. Kedua, tinjauan Madzhab Hanafi terhadap wanprestasi konveksi Nuke Collection adalah sebagai berikut: Keterlambatan penyelesaian pesanan, pihak konsumen berhak menuntut ganti rugi kepada pihak konveksi karena telah mengingkari kesepakatan di awal. Pembatalan akad secara sepihak oleh pemesan (shani’) yang pernah terjadi di konveksi Nuke Collection merupakan perbuatan yang menyebabkan batalnya akad sehingga menimbulkan kerugian bagi pihak konveksi. Namun pembatalan akad dilakukan ketika barang telah jadi dan konsumen memiliki hak khiyar sehingga ia dapat memilih meneruskan atau membatalkan akad jual beli apabila pesanannya tidak sesuai dengan spesifikasi perjanjian di awal dan ulama hanafiyah membenarkan pembatalan pesanan tersebut.