KONSEP PEMBELAJARAN AKTIF (ACTIVE LEARNING) PADA MATA PELAJARAN AKIDAH AKHLAK DALAM MEMBANGUN KECERDASAN EMOSIONAL DAN SOSIO-KULTURAL PESERTA DIDIK DI MTs ISLAMIYAH MALO

Strategi active learning merupakan sebuah strategi pembelajaran untuk memberdayakan siswa agar belajar menggunakan berbagai model dan metode secara aktif, bukan pasif dan tidak hanya bertumpu pada pendidik atau guru sebagaimana pada metode pembelejaran konvensional yang seringkali membuat proses pembelajaran berjalan seadanya, sebatas formalitas dan tidak memiliki makna sama sekali. Sementara pembelajaran active learning dimaksudkan agar potensi siswa digunakan secara optimal, sehingga pada akhirnya semua siswa dapat mencapai hasil belajar yang memuaskan sesuai dengan karakteristik pribadi yang mereka miliki. Pembelajaran model active learning juga dimaksudkan untuk menjaga perhatian peserta didik agar tetap tertuju pada proses pembelajaran. Penelitian ini memiliki objek untuk menguraikan konsep pembelajaran aktif pada mata pelajaran akidah akhlak dalam membangun kecerdasan emosional dan sosio-kultural peserta didik di MTs Islamiyah Malo.
Adapun permasalahan yang dibahas di dalam penelitian ini adalah: Bagaimana konsep pembelajaran aktif (active learning) pada mata pelajaran akidah akhlak di di MTs Islamiyah Malo serta bagaimana implementasi pembelajaran aktif (active learning) pada mata pelajaran akidah akhlak dalam membangun kecerdasan emosional dan sosio-kultural keagamaan di MTs Islamiyah Malo. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research) yang bersifat kualitatif. Sementara teknik pengumpulan datanya melalui observasi, wawancara tidak terstruktur dan dokumentasi. Adapun dalam menganalisis datanya peneliti menggunakan metode deskriptif-analitis, yaitu analisisnya berfokus pada gejala-gejala yang tampak.
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan bahwa guru mata pelajaran akhlak memiliki tiga metode dalam menerapkan pembelajaran aktif. Pertama, metode ceramah. Kedua, metode tanya jawab. Ketiga, metode diskusi. Distingsi atau pembeda antara pembelajaran aktif dengan pembelajaran konvensional adalah bahwa yang pertama bertumpu pada keaktifan siswa sementara yang kedua hanya bertumpu dan berfokus pada guru. Sementara faktor pendukungnya adalah: a) Siswa termotivasi; b). Lingkungan sekolah yang mendukung; c). Sarana dan prasarana memadai. Dan faktor penghambatnya adalah: a). Latar belakang peserta didik yang berbeda; b). Kemampuan setiap anak yang berbeda. Para peserta didik MTs Islamiyah Malo secara umum berasal dari kalangan Nahdliyin. Guru mata pelajaran akidah akhlak menerapkan strategi kedisiplinan dan komunikasi dalam membangun kecerdasan emosional. Sementara dalam membangun kecerdasan sosio-kultural, guru MTs Islamiyah Malo mengajak peserta didik untuk merutinkan ziarah mingguan ke makam para sesepuh pendiri MTs serta sesepuh desa setempat, mengegelar doa bersama dengan warga desa hingga mendorong para peserta didik untuk terlibat dalam kegiatan sosial kemasyarakatan kultural.