Childfree Dalam Perjanjian Pranikah Perspektif Hukum Perkawinan Di Indonesia

Perkawinan sebagai salah satu bentuk ibadah yang bertujuan untuk memenuhi perintah Allah dan Rasulullah dalam rangka mendirikan keluarga yang harmonis dan bahagia serta memilki keturunan. Di dalam perkawinan sudah tidak asing lagi dengan istilah perjanjian pranikah atau perjanjian perkawinan yang telah banyak dibuat dan disepakati oleh pasangan suami istri. Dewasa ini marak terjadi perjanjian perkawinan yang dimana isi dari perjanjian tersebut cukup bertolak belakang dengan tujuan menikah dalam islam yaitu untuk memiliki keturunan. Keputusan pasangan yang sepakat memilih childfree atau memilih untuk tidak memilki anak ini semakin banyak dijumpai, fenomena akan keputusan ini cukup menarik untuk dibahas karena menyimpang dan melenceng dari tujuan pernikahan, yaitu menikah untuk memiliki anak, dan budaya ke Indonesiaan yang pronatalis.
Dari pemaparan diatas maka dapat ditarik rumusan masalah dalam hal ini yang meliputi; Apa saja faktor-faktor yang melatar belakangi sebuah keluarga memilih untuk childfree? Dan Bagaimana pandangan hukum perkawinan di Indonesia terhadap perjanjian pranikah yang mencantumkan klausul childfree di dalamnya?. Kemudian penenelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang melatar belakangi sebuah keluarga memilih untuk childfree. Dan untuk mengetahui pandangan hukum perkawinan di Indonesia terhadap perjanjian pranikah yang mencantumkan klausul childfree di dalamnya.
Adapun jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian normatif yang bersifat analisis. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian studi kepustakaan (library research), sumber data didapatkan dari berbagai informasi kepustakaan baik berupa buku, ensiklopedi, koran, jurnal ilmiah, majalah ataupun dokumen-dokumen terkait. Dalam penelitian ini metode pengumpulan data menggunakan metode dokumentasi yaitu cara pengumpulan data dengan mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, buku, surat kabar, majalah dan lain sebagainya.
Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa childfree dalam perjanjian pranikah perspektif hukum perkawinan di Indonesia, itu diperbolehkan. Sebagaimana yang termaktub dalam Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974, KHI, dan KUHPerdata tentang perjanjian perkawinan, dimana perjanjian perkawinan tidak hanya mengatur mengenai pemisahan harta bawaan masing-masing saja tetapi perjanjian pranikah juga dapat berisikan dengan hal-hal lainnya, selama hal tersebut tidak bertentangan dengan hukum atau undang-undang dan norma kesusilaan yang berlaku secara umum. Termasuk juga dengan perjanjian pranikah yang terdapat klausul childfree didalamnya itu diperbolehkan selama hal tersebut sudah didiskusikan dan dibipertimbangkan dengan matang, serta perjanjian tersebut diterima dan disepakati oleh kedua belah pihak dengan tanpa adanya paksaan.