SISTEM MONITORING PRODUKSI ENERGI PANEL SURYA BERBASIS INTERNET OF THINGS (IOT)

Panel surya merupakan salah satu bagian terpenting dari sistem pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) yang berfungsi untuk mengubah radiasi panas matahari menjadi arus tegangan listrik yang akan disimpan di dalam aki atau baterai. Sistem monitoring produksi energi panel surya diperlukan guna untuk mengetahui berapa produksi energi listrik dari panel surya selama 1 hari dalam satuan Kilowatt hours (Kwh), dengan seperti itu pengguna Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) dapat memperkirakan berapa Kwh energi listrik yang tersimpan pada aki atau baterai yang dapat digunakan untuk menghidupkan beban listrik di dalam rumah pada malam harinya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perancangan, akurasi sensor, dan hasil uji kelayakan dari Sistem Monitoring Produksi Energi Panel Surya Berbasis Internet of Things. Metode dalam pengembangan perangkat lunak pada Sistem Monitoring Produksi Energi Panel Surya Berbasis Internet of Things (IoT) yaitu mengikuti kerangka kerja System Development Life Cycle (SDLC) model waterfall. Dalam penelitian ini digunakan Mikrokontroler Wemos D1 Mini, Multiplexer CD4051BE, Sensor Arus ACS712, Sensor Tegangan (Resistor Divider), Touch Sensor TTP223, Relay, Boost Buck Converter, LCD 16x2 I2C, Buzzer. Blynk digunakan sebagai platform penerima data serta monitoring data yang dapat diakses melalui smartphone. Pengujian akurasi dari pembacaan sensor dibandingkan dengan multimeter didapatkan hasil sensor tegangan (Resistor Divider) menunjukkan galat eror rata-rata 0,10%, galat eror rata-rata 1,44% dari sensor arus panel surya. dan galat eror rata-rata 1,50% pada sensor arus beban listrik. Hasil uji kelayakan yang dilakukan terhadap responden pengguna Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) terhadap Sistem Monitoring Produksi Energi Panel Surya Berbasis Internet of Things (IoT) mendapatkan skor perolehan dengan persentase 89,79% yang berarti sangat layak.