Analisis Produksi Batu Bata Dari Tanah Milik Negara di Desa Sudah Kecamatan Malo Kabupaten Bojonegoro Perspektif Hukum Bisnis Islam

Praktik eksploitasi tanah telah dilaksanakan di berbagai daerah di Indonesia, salah satunya di Desa Sudah Kecamatan Malo Kabupaten Bojonegoro. Pemanfaatan tanah di bantaran bengawan Solo melibatkan warga Desa Sudah yang mengeksploitasi tanah bantaran sungai sebagai bahan pembuatan batu bata sudah sejak dulu. Dalam pemanfaatan tanah di bantaran bengawan Solo tersebut selama ini tidak ada yang melarangnya, dan yang menjelaskan status kepemilikan tanah yang digunakan warga Desa Sudah dalam pembuatan batu bata. Hal ini dapat menjadikan pemanfaatan tanah itu bisa terjerumus dalam hal yang diharamkan menurut Islam dan pelanggaran UUPA.
Penelitian untuk menjawab rumusan masalah yaitu bagaimana praktik produksi batu bata dari tanah milik negara di Desa Sudah Kecamatan Malo Kabupaten Bojonegoro dan bagaimana analisis hukum bisnis Islam terhadap produksi batu bata dari tanah milik negara di Desa Sudah Kecamatan Malo Kabupaten Bojonegoro. Tujuan penelitian untuk mengetahui praktik dan tinjauan hukum bisnis Islam terhadap produksi batu bata dari tanah milik negara di Desa Sudah Kecamatan Malo Kabupaten Bojonegoro.
Penelitian ini merupakan penelitian field research dengan tempat penelitian di Desa Sudah Kecamatan Malo. Sumber datanya meliputi data primer, yaitu observasi dan hasil wawancara sedangkan data sekundernya diperoleh dari sumber-sumber data seperti buku, kitab fikih, jurnal, internet dan lainnya. Teknik pengumpulan data penelitian ini diperoleh dari observasi, wawancara, dan dokumentasi sedangkan metode yang digunakan untuk menganalisis data adalah metode deduktif kualitatif. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori milik dan izin.
Kesimpulan dari hasil penelitian bahwa warga desa Sudah mengeksploitasi tanah di bantaran bengawan Solo untuk dijadikan batu bata dengan cara mulai dari pengambilan tanah, pencetakan, pengeringan, pembakaran dan penjualan dengan adanya izin dari pemerintah. Sedangkan di tinjau dari hukum bisnis Islam ditinjau dari teori milik maka status tanah liat yang digunakan sebagai bahan baku batu bata di Desa Sudah adalah milik pemerintah dasarnya adalah UUPA dan untuk klasifikasinya adalah milik sempurna dan Milk Ad-Daulah. Kalau ditinjau dari teori izin maka kegiatan produksi batu bata sudah mempunyai izin secara legal formal dari pemerintah Desa maupun Kecamatan ataupun Kabupaten Bojonegoro berdasarkan Intruksi Bupati Bojonegoro dan sudah mendapatkan izin dari pemilik tanah.