Tinjauan Hukum Ekonomi Syariah Terhadap Sampah Kiloan Sebagai Metode Pembayaran di Warung Kopi Desa Sidokumpul Kecamatan Gresik Kabupaten Gresik

Salah satu pengembangan daya tarik perhatian konsumen di warung kopi sampah kota Gresik Jawa Timur ini berbeda dari warung kopi lainya yaitu, sampah non organik sebagai alat bayar. Jenis sampah yang bisa ditukar dengan secangkir wedang kopi seperti ecobrick, kardus bekas, botol plastik bekas, sak semen bekas, kertas bekas, plastik dan kaleng kosong bekas. Konsumen membawa sampah non organik ke warung kopi sampah lalu sampah ditimbang berdasarkan beratnya kiloan (Kg), 1 kilo sampah mendapatkan 1 voucher yang dapat ditukarkan dengan secangkir wedang kopi. Padahal sampah sesuatu yang tidak digunakan, tidak berharga, dan tidak disegani, bukan juga notabenya sebagai alat tukar seperti uang. Konsumen membawa sampah gunanya untuk membeli secangkir wedang kopi.
Rumusan masalah dari penelitian ingin mengetahui (1) bagaimana praktik sampah kiloan sebagai metode pembayaran di warung kopi. (2) Untuk mengetahui bagaimana tinjauan hukum ekonomi syariah terhadap sampah kiloan sebagai metode pembayaran di warung kopi.
Tujuan penelitian ini Ingin mengetahui (1) bagaimana praktik Tinjauan Hukum Ekonomi Syariah Terhadap Sampah Kiloan Sebagai Metode Pembayaran di Warung Kopi (2) untuk mengetahui bagaimana Tinjauan Hukum Ekonomi Syariah Terhadap Sampah Kiloan Sebagai Metode Pembayaran di Warung Kopi.
Adapun jenis penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian lapangan field research dengan tempat di desa Sidokumpul kecamatan Gresik. Sumber datanya meliputi data primer, yaitu observasi dan hasil wawancara sedangkan data sekundernya diperoleh dari sumber-sumber data seperti buku, kitab fikih, jurnal, internet dan lainnya. Teknik pengumpulan data penelitian ini diperoleh dari observasi, wawancara, dan dokumentasi sedangkan metode yang digunakan untuk menganalisis data adalah metode deduktif kualitatif. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori al-ba>i’ dan tha>ma>n.
Kesimpulan hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) transaksi di warung kopi sampah dengan cara konsumen membawa sampah non organik lalu sampah tersebut ditimbang, konsumen akan mendapatkan voucher dan langsung ditukarkan dengan voucher yang senilai uang Rp.1.500,- untuk membeli secangkir wedang kopi. (2) menurut tinjauan hukum Islam praktik tersebut apabila dilihat teori ba>i’ sudah memenuhi syarat dan rukun jual beli. Sedangkan teori tha>ma>n digunakan untuk menjawab sampah yang dijadikan sebagai alat tukar atau pengganti uang yang dapat ditukar dengan voucher, dan voucher tersebut dapat di tukarkan dengan secangkir wedang kopi.