TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP TRANSAKSI JUAL BELI DI ONLINE SHOP INSTAGRAM DENGAN CARA SABOTASE AKUN PENJUAL

Perkembangan teknologi informasi telah menyebabkan hubungan dunia menjadi tanpa batas, perkembangan bisnis melalu media sosial semakin meningkat. Media sosial instagram telah menjadi salah satu sarana promosi untuk penjualan online, manfaat instagram selain memberikan kemudahan dalam berdagang juga mempunyai dampak negatif, salah satunya adalah transaksi jual beli olline shop instagram dengan cara sabotase akun penjual.
Penelitian ini untuk menjawab rumusan masalah yaitu bagaimana praktik jual beli di online shop instagram dengan cara sabotase akun penjual dan Bagaimana tinjauan hukum Islam terhadap jual beli di online shop instagram dengan cara sabotase akun penjual. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui praktek dan tinjauan hukum Islam jual beli di online shop instagram dengan cara sabotase akun penjual.
Metode penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research) dengan tempat penelitian di Instagram. Sumber datanya meliputi data primer yaitu observasi dan wawancara serta dokumentasi. Sedangkan data sekundernya diperoleh dari sumber-sumber pustaka seperti buku, jurnal, dan internet. Sedangkan metode yang digunakan untuk menganalisis data adalah menggunakan teknik deskriptif analisis dengan teori Bai’ dan Tadli>s.
Dari hasil penelitian ini dapat ditarik kesimpulan bahwa praktik jual beli di online shop instagram bahwa akun instagram Fabric dihack oleh oknum yang tidak bertanggung jawab, kemudian akun tersebut digunakan untuk transaksi jual beli di online shop dengan modus penipuan yaitu pembeli mentransfer uang kemudian ditinggalkan begitu saja dan tidak pernah diproses pengiriman barang. Ditinjau dari teori Gharar praktik tersebut mengandung ketidakjelasan sama-sama tidak tau dan ditinjau dari teori Tadlis atau Ghisy praktik ini mengandung unsur penipuan karena setelah pembeli mentransfer uang oknum yang menghack tidak memproses pengiriman barang. Sehingga praktik ini dihukumi haram dan dilarang.