PENYEBAB PERCERAIAN PERKAWINAN DAN DAMPAKNYA TERHADAP PERKEMBANGAN KECERDASAN SPIRITUAL ANAK DI KECAMATAN KALITIDU KABUPATEN BOJONEGORO

Perceraian bukanlah hal yang direncanakan, karena perceraian dapat terjadi pada siapa saja, kapan saja dan di mana saja. Salah satu satunya di Kecamatan Kalitidu, perceraian cukup banyak terjadi. Perceraian tidak memandang pangkat dan dan jabatan, bahkan profesi yang mengalami perceraian pun bermacam-macam, ada yang dari polisi, PNS pejabat, buruh, petani, pedagang dan lain-lain. Ketika suami dan istri memutuskan untuk bercerai, maka akan sebenarnya akan berdampak pada suami istri tersebut dan juga akan berdampak pada anak-anak mereka. Bahwa angka perceraian di Kecamatan Kalitidu cukup memprihatinkan. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya perempuan yang berstatus janda dan laki-laki berstatus duda. Status mereka terjadi bukan karena ditinggal mati, tetapi mereka masih hidup kemudian memutuskan dan mengakhiri ikatan suci pernikahan. Dengan adanya perceraian di Kec, korbannya selain rumah tangga juga berdampak pada anak-anak mereka, baik secara psikis mental, sosial bahkan spiritual. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Dalam mengumpulkan data menggunakan observasi, wawancara, dokumentasi dan kuesioner. Perceraian di Kecamatan Kalitidu disebabkan disebabkan oleh faktor ekonomi, perselingkuhan, kekerasan, komunikasi yang buruk, faktor moral, dan faktor usia. Urutan yang paling utama adalah faktor ekonomi. urutan utama adalah faktor perceraian yang disebabkan oleh ekonomi. Dan faktor yang paling rendah adalah faktor usia. Dan efek dan pengaruhnya terhadap anak adalah adanya beberapa indikator yang tidak dimiliki oleh anak. Namun, sebenarnya dengan adanya perceraian ini adalah bahwa kecerdasan spiritual