ANALISIS JUAL BELI GERABAH BERBAHAN BAKU TANAH MILIK NEGARA DI DESA RENDENG KECAMATAN MALO KABUPATEN BOJONEGORO PRESPEKTIF HUKUM ISLAM

Gerabah merupakan kerajinan tradisional yang memerlukan ketrampilan-ketrampilan khusus yang harus dikuasai untuk mengolah tanah liat sedemikian rupa sehingga menghasilkan karya-karya yang mempunyai nilai ekonomis. Untuk menghasilkan produk gerabah pengrajin membutuhkan bahan baku tanah liat, layaknya pengrajin di Desa Rendeng Kecamatan Malo Kabupaten Bojonegoro. Bahan baku untuk membuat tanah liat bukan tanah sembarangan, tanah itu harus mempunyai sifat yang plastis yang tinggi. Untuk mendapatkan bahan baku tanah liat para pengrajin di Desa Rendeng memanfaatkan perbukitan yang merupakan tanah milik negara
Pada penelitian ini terdapat dua hal yang menjadi permasalahan, pertama bagaimana praktik jual beli gerabah yang berbahan baku tanah milik negara di Desa Rendeng Kecamatan Malo Kabupaten Bojonegoro, yang kedua Bagaimana Analisis Jual Beli Gerabah Berbahan Baku Tanah Milik Negara di Desa Rendeng Kecamatan Malo Kabupaten Bojonegoro Prespektif Hukum Islam. Berdasarkan permasalahan di atas tujuannya adalah untuk mengetahui dan mendeskripsikan praktik jual beli gerabah yang berbahan baku tanah milik negara, serta mengetahui tinjauan hukum Islam jual beli gerabah berbahan baku tanah milik negara Prespektif Hukum Islam.
Penelitian ini merupakan penelitian field research dengan tempat penelitian di Desa Rendeng Kecamatan Malo Kabupaten Bojonegoro. Sumber datanya meliputi data primer yaitu observasi dan hasil wawancara sedangkan data sekundernya diperoleh dari sumber-sumber data rujukan buku tentang fikih mua>malah, penelitian-penelitian terdahulu serta dari internet. Metode pengumpulan data penelitian ini diperoleh dari observasi, interview, dan dokumentasi. Sedangkan metode yang digunakan untuk menganalisis data adalah metode deskriptif analisis dengan teori ba>I’, milik dan izin.
Hasil penelitian diketahui bahwa : (1) Praktik jual beli gerabah di desa Rendeng kecamatan Malo, penambang mengambil tanah liat dari Gempingan untuk di jual ke pengrajin gerabah dan harus melalui beberapa tahapan seperti mengolah tanah liat, pembuatan gerabah, penjemuran, penghalusan gerabah, pembakaran gerabah dan terakhir adalah pengecatan gerabah. Gerabah yang telah jadi siap dipasarkan melalui Wisata Edukasi Gerabah dan juga biasanya dijual secara individu, pangsa pasarnya adalah kelompok atau individu. (2) menurut teori Ba>i’ praktik tersebut sudah sesuai menurut syarat dan rukun, menurut syarat izin sudah terpenuhi karena adanya izin operasional dari Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Bojonegoro Nomer: 188/5820/412.42/2015, pemilik tanah atau negara dalam hal ini sudah memberikan izin untuk diambil tanahnya sebagai bahan baku gerabah di Desa Rendeng Kecamatan Malo Kabupaten Bojonegoro.