IMPLEMENTASI METODE K-MODES UNTUK PENGELOMPOKKAN KARAKTERISTIK ANGKUTAN SUNGAI DAN PENYEBERANGAN

Faqih, Abdolloh. 2020. Implementasi Metode K-Modes Untuk Pengelompokkan Karakteristik Angkutan Sungai Dan Penyeberangan. Skripsi, Jurusan Statistika Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Nahdlatul Ulama Sunan Giri. Pembimbing Utama Denny Nurdiansyah, M.Si. dan Pembimbing Pendamping Fetrika Anggraini, M.Pd. Salah satu kabupaten yang memiliki sungai dan dijadikan sarana transportasi oleh warganya adalah Bojonegoro yaitu sungai bengawan solo Disekitar sungai Bengawan Solo terbiasa menyeberangi sungai tersebut dengan menggunakan kapal sungai di Kabupaten Bojonegoro dan juga agar memudahkan masyarakat sekitar ke tujuan dengan lebih cepat daripada harus menggunakan transportasi darat. Namun untuk faktor keamanan dan keselamatan masih menjadi masalah utama dalam kegiatan lalu lintas barang dan/atau penumpang. Tujuan penelitian ini adalah analissis K-modes Clustering untuk menentukan Cluster daerah mana yang masih minim fasilitas atau daerah mana yang memiliki fasilitas yang baik, sehingga memudahkan Dinas Perhubungan untuk meninjau atau menambahkan fasilitas yang dirasa masih kurang. Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Bojonegoro dengan menggunakan data dari Dinas Perhubungan Kabupaten Bojonegoro, kriteria data yang digunakan terdiri dari fasilitas angkutan sungai yang di antaranya ada papan himbauan, papan penunjuk arah, rambu sungai, PJU, shelter, trap tambangan, bantuan life jaket dan ringbuoy. Setelah dilakukan proses seleksi data diperoleh 46 data rute pelayanan tambangan. Metode yang di gunakan pada penelitian ini adalah dengan menngunakan metode Clustering K-modes dan Elbow untuk algoritma pengelompokkan data kategorik dibantu dengan menggunakan software R studio diperoleh hasil yang akurat dan tepat, setelah dilakukan annalisis dengan menggunakan metode k-modes dihasikan 3 centroid dengan karakteristik berbeda dari tiap Cluster yaitu Cluster 1 memiliki karakteristik fasilitas sedang Cluster memiliki Cluster dengan karakkteristik fasilitas rendah sedangkan Cluster3 memiliki karakteristik fasilitas tinggi. Fasilitas yang persentase ketersediaannya tinggi terdapat pada fasilitas papan himbauan dan bantuan life jaket dan ringboy karena tiap Cluster memiliki fasilitas tersebut sedangkan fasilitas yang tidak tersedia rata rata terdapat pada shelter dan trap tambangan. Dengan demikian diperoleh kesimpulan bahwa Angkutan Sungai dan Penyeberangan di Kabupaten Bojonegoro diperoleh Clusters dengan 3 kondisi yaitu Cluster rendah, Cluster sedang, dan Cluster tinggi.