PEMBINAAN AKHLAK SISWA MELALUI KEGIATAN PENGAJIAN KITAB AL-AKHLAQ LIL BANIN DI MINU UNGGULAN SUKOREJO BOJONEGORO

Kebiasaan melaksanakan pengajian kitab Al-Akhlaq Lil Banin sebelum kegiatan belajar mengajar merupakan upaya mewujudkan fondasi anak shaleh dan unggul. karena melihat realita dewasa ini masih jarang Madrasah Ibtidaiyah yang melaksanakan pembinaan akhlak melalui pengajian kitab Al-Akhlaq Lil Banin sebelum pembelajaran dimulai. Penelitian ini bertujuan untuk untuk mengetahui pelaksanaan, faktor pendukung dan penghambat, dan upaya yang dilakukan oleh pihak madrasah agar ada perubahan yang lebih baik dalam pelaksanaan pengajian kitab Al-Akhlaq Lil Banin di MINU Unggulan Sukorejo Bojonegoro Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik wawancara, observasi, dan dokumentasi. Teknik analisa data meliputi metode induksi dan analisis deskriptif/interpretatif, penyajian data, dan penarikan kesimpulan, pengecekan keabsahan penelitian dilakukan dengan cara perpanjangan keikutsertaan peneliti, teknik triangulasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Pelaksanaan pengajian kitab Al-Akhlaq Lil Banin bertujuan agar siswa memiliki akhlak yang mulia, pengajian ini dilaksanakan tiga kali dalam seminggu, perubahan terhadap pembentukan akhlak siswa menjadi lebih baik; (2) Faktor pendukung dari kegiatan pengajian kitab Al- Akhlaq Lil Baini ini diantaranya adalah sebagai program wajib bagi kelas IV, V, dan VI, adanya dukungan dari wali murid, adanya kebersamaan dan keteladan ustadz-ustadzah, dan tersedianya kitab untuk siswa dan guru. Adapun Faktor penghambat kegiatan ini ialah siswa lupa membawa kitab, keterlambatan siswa masuk dalam mengikuti kegiatan, adanya ustadz-uistadzah atau tenega kependidikan lain yang tidak mengikuti kegiatan ini, adanya sanksi bagi siswa yang terlambat, dan ketidakhadiran tutor atau pembimbing; (3) Adanya pembinaan akhlak yang bersifat praktis melalui program pembiasaan, proses belajar mengajar (guru wajib menyelipkan karakter baik bagi siswa baik melalui nasihat guru, perilaku guru dan siswa, dan ucapan siswa) dengan menerapkan reward akhlaqul karimah, melalui upacara hari Senin, melalui pengembangan kurikulum Ahlussunnnah Wal Jamaah dan Ke-NU-an, perlu diadakannya standar operasional pelaksanaan (SOP), perlu adanya pembina cadangan, adanya tata tertib yang mengatur bagi siswa dan guru, pengajian bisa berjalan dengan tertib, lancar, dan lebih baik.