FORECASTING PERMINTAAN PRODUK OLAHAN GIRUT MENGGUNAKAN METODE MOVING AVERAGE PADA INDUSTRI KECIL MENENGAH RAFLESIA

produk Raflesia mengalami penurunan baik dari jumlah maupun persentase pada 2 tahun terakhir. Hal ini disebabkan oleh pandemi covid yang sedang melanda Indonesia dan melambungnya harga komoditas seperti minyak goreng yang tidak diiringi dengan permintaan pasar yang stabil. Menyikapi kondisi tersebut, diperlukan cara untuk mengukur seberapa besar kenaikan dan penurunan jumlah permintaan produk di beberapa yang akan datang sebagai data alternatif. Metode peramalan yang digunakan dalam penelitian ini adalah moving average atau rata-rata bergerak, karena metode moving average banyak digunakan untuk menentukan trend dari suatu deret waktu. Tujuan utama dari penggunaan metode moving average atau rata-rata bergerak adalah untuk menghilangkan atau mengurangi acakan (randomness) dalam deret waktu. Peramalan dilakukan berdasarkan data dari IKM Raflesia dari tahun 2018-2021, perhitungan dilakukan dengan 3 periode. Dari hasil tersebut dijelaskan bahwa pada 2 tahun terakhir yaitu tahun 2020 bulan maret terjadi penurunan permintaan produk sebesar 0.0029% dan bulan september naik 0,82%, tahun 2021 pada bulan maret penjualan mengalami peningkatan sebanyak 0,138%, september juga mengalami peningkatan sebanyak 0,093%. Pada penelitian ini juga menyertakan teknik MAPE untuk melihat seberapa besar prosentase kesalahan data dari hasil peramalan (forecasting). Semakin kecil prosentase yang diperoleh, maka data yang dihasilkan akan memiliki tingkat akurasi yang lebih baik. SSE : 333.477,78, MSE :7.410,62, RMSE : 86,08, MAPE : 38,65%