Sistem Pakar Diagnosa Penyakit pada Ikan Lele Menggunakan Metode Forward Chaining

Sistem Pakar Diagnosa Penyakit pada Ikan Lele menggunakan Metode Forward Chaining. Ikan lele merupakan salah satu hasil perikanan budidaya yang menempati peringkat teratas dalam jumlah produksinya. Ikan lele merupakan komoditas budidaya ikan air tawar yang memiliki angka serapan pasar cukup tinggi. Budidaya ikan lele memang sangat diminati para petani lele karena pasarnya yang semakin berkembang. Ikan lele mampu hidup dalam kepadatan tebar yang tinggi. Maka dari itu budidaya ikan lele dapat memberikan keuntungan lebih serta perawatannya yang mudah cukup 3 bulan saja.. Ikan lele memang banyak diproduksi namun pastinya terdapat masalah bagi pembudidaya ikan lele, yakni munculnya penyakit pada ikan lele yang kadang lalai diketahui oleh pembudidaya dimana hal itu dapat membuat kerugian dan mengurangi hasil produksinya. Dengan adanya sistem pakar diagnosa penyakit pada ikan lele menggunakan metode forward chaining ini, diharapkan dapat membantu petani lele mengetahui penyakit yang dialami. Metode yang digunakan untuk sistem pakar diagnosa penyakit pada ikan lele ini adalah menggunakan metode forward chaining. Metode ini dipilih karena merupakan strategi pencarian yang cocok karena memulai proses pencarian berdasarkan dari sekumpulan data atau fakta, dari data-data tersebut dicari suatu kesimpulan yang menjadi solusi dari suatu masalah. Yakni dengan mengetahui gejala-gejala yang dialami oleh ikan , sehingga akan dapat menentukan bagaimana cara penanganan yang tepat. Berdasarkan hasil penelitian yang sudah dilakukan, dapat diambil kesimpulan bahwa Sistem pakar diagnosa penyakit pada ikan lele menggunakan metode forward chaining telah berhasil dengan hasil presentase sebesar 83,5 %. Sistem pakar ini hanya membatasi 5 penyakit yang sering diderita pada ikan lele jenis apapun. Dari 5 penyakit ikan lele tersebut terdapat 11 data gejala dan 5 data relasi dalam sistem.