PEMBELAJARAN KITAB RISALAH AL MAHID KARYA K.H. MUHAMMAD ARDANI AHMAD DALAM MENINGKATKAN PEMAHAMAN SANTRI TENTANG HAID, ISTIHADAH, DAN NIFAS DI MADRASAH DINIYAH AL AMANAH AS SYAFIIYAH, SUMBERTLASEH, DANDER, BOJONEGORO

Setiap orang mengalami masa pubertas, baik pria maupun wanita. Dalam hal ini, seorang wanita harus menjalani siklus haidnya setiap bulan, karena pada dasarnya kehamilan, persalinan, dan menyusui adalah naluri wanita. Alat bersuci adalah air, tanah dan batu. Padahal hukum membersihkan dari hadats dan kotoran adalah wajib dalam shalat. Pengetahuan tentang haid dan hukumnya sangat penting, terutama jika Anda baru pertama kali mengalami haid dan membutuhkan pengetahuan dan bimbingan yang benar tentang haid. Ini adalah salah satu urgensi dari kitab Risālah al-Maḥīḍ. Tujuan dari penilitian ini adalah mendeskripsikan pelaksanaan pembelajaran kitab Risālah al-Maḥīḍ, mengetahui cara meningkatkan pemahamana santri tentang haid, istihadah, dan nifas serta mengethui faktor pendukung dan penghambat dalam proses pembelajaran.
Penelitian ini menggunakan metode peneliian Kualitatif Deskriptif karena memandu peneliti untuk mengeksplorasi dan atau memotret situasi sosial yang akan diteliti secara menyeluruh luas dan mendalam. Penelitian ini termasuk penelitan lapangan, dimana data diperoleh melalui penelitian dilokasi penelitian dan menggunakan metode Triangulasi Data (Observasi, wawancara dan Dokumentasi). Subjek dalam penelitian ini adalah Kepala Madrasah Diniyah dan Santriwati.Berdasar penlitian yang dilakukan, didapatkan hasil sebagai berikut: (1) pelaksanaan pembelajaran Kitab Risālah Al-Maḥīḍ dilakukan setiap hari Rabu pukul 14.00-15.30 WIB, bersama Ustadz H. Moh. Kamaluddin. Ustadz mengajar menggunakan metode ceramah dan diskusi, (2) pembelajaran kitab Risālah Al-Maḥīḍ berhasil menumbuhkan pemahaman para santri khususnya tentang materi haid. Dengan bukti bahwa setelah siswa kelas III Wustho Al Amanah As Syafiiyah mencapai tata cara menguasai kitab Risālah Al-Maḥīḍ selama 1 bulan, santri umumnya telah memahami apa yang dimaksud dengan darah haid, istihadah, nifas, corak darah haid, batas minimal dan maksimal keluarnya darah haid, dan (3) faktor pendukung yang ditemui dalam proses pembelajaran yaitu niat baik dan semangat dari ustadz maupun santri, sarana dan prasarana yang cukup memadai, dan lingkungan yang baik. Faktor penghambat yaitu alokasi waktu yang agak berdekatan dengan sekolah pagi dan respon dari santri kurang.