PENERAPAN NILAI KEISLAMAN MELALUI METODE ḤALAQAH KITAB FATḤ AL-QORĪB DI MAJELIS TAKLIM NOTO JIWO KELURAHAN KARANGPACAR BOJONEGORO

Islam adalah agama samawi yang mengajarkan agar nilai-nilai yang terkandung didalamnya diterapkan dan dipraktekkan manusia dalam seluruh aspek kehidupan sehingga menjadi hamba yang bertakwa. Dalam penerapan nilai keislaman tentu melalui proses pendidikan, seperti Majelis Taklim. Majelis Taklim adalah lembaga pendidikan Islam non-formal yang mengajarkan ilmu keagamaan yang diselenggarakan secara teratur, berkelanjutan, dan diikuti jama’ah yang relatif banyak. Majelis Taklim Noto Jiwo berada di lingkungan yang masyarakatnya masih sangat awam dan banyak dari mereka yang melakukan tindakan menyimpang yang tidak sesuai dengan nilai-nilai keagamaan. Oleh karena itu, nilai keislaman harus diterapkan oleh masyarakat dan dibiasakan dalam kegiatan sehari-hari seperti mempelajari agama islam melalui metode Ḥalaqah kitab Fatḥ al-Qorīb di Majelis Taklim Noto Jiwo Kelurahan Karangpacar Bojonegoro. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik wawancara, observasi, dan dokumentasi. Teknik analisis data meliputi reduksi data, penyajian data, dan verifikasi. Pengecekan keabsahan data meliputi perpanjangan kehadiran peneliti, triangulasi, diskusi teman sejawat, dan ketekunan pengamatan. Informan penelitian yaitu ketua, guru/ustadz, dan jama’ah Majelis Taklim Noto Jiwo Kelurahan Karangpacar Bojonegoro. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Pelaksanaan kegiatan Majelis Taklim Noto Jiwo Kelurahan Karangpacar Bojonegoro dilakukan selama kurang lebih 2 jam setiap hari Jum’at malam Sabtu dengan sumber materi kitab Fatḥ Al-Qorīb yang kajiannya berisi empat tahapan, yaitu pra acara, pembukaan, Jagongan Qolbu, dan penutup. (2) Penerapan nilai keislaman melalui metode ḥalaqah kitab Fatḥ Al-Qorīb Di Majelis Taklim Noto Jiwo Kelurahan Karangpacar Bojonegoro antara lain adalah: nilai ketakwaan, nilai silaturrahmi dan kasih sayang, tolong menolong, persaudaraan, persamaaan, baik sangka, rendah hati, dan lapang dada. (3) Faktor pendukung Penerapan nilai keislaman melalui metode ḥalaqah kitab Fatḥ Al-Qorīb adalah kesadaran, antusias, dan partisipasi masyarakat; sarana dan fasilitas yang memadai; dan dukungan dari pemerintah. Adapun faktor penghambatnya adalah keadaan yang tidak menentu; jama’ah yang berasal dari jauh; kesibukan jama’ah dan guru/ustadz; kajian yang monoton; dan kebiasaan atau lingkungan jama’ah yang negatif.