QUDUS, BAYYINUL (2022) KADAR SUSUAN YANG MENIMBULKAN HUBUNGAN MAHRAM (STUDI KOMPARASI ANTARA MAZHAB SYAFI'I DAN MAZHAB MALIKI). Sarjana (S1) thesis, Universitas Nahdlatul Ulama Sunan Giri.
COVER[1].pdf
Download (72kB)
AWALAN[1].pdf
Download (572kB)
BAB_I[1].pdf
Download (1MB)
BAB_II[1].pdf
Restricted to Registered users only
Download (731kB) | Request a copy
BAB_III[1].pdf
Restricted to Registered users only
Download (752kB) | Request a copy
BAB_IV[1].pdf
Restricted to Registered users only
Download (536kB) | Request a copy
BAB_V[1].pdf
Download (381kB)
DAFTAR_PUSTAKA[1].pdf
Download (457kB)
Abstract
Fenomena pemberian air susu kepada anak yang dalam masa usia menyusu dapat menimbulkan hubungan mahram, penyusuan (radha’ah) merupakan penghisapan payudara yang dilakukan oleh seorang anak terhadap seorang wanita, baik dengan dilakukan langsung ke payudara maupun secara tidak langsung hingga air susu masuk ke perut anak sebelum berusia dua tahun. Kadar susuan yang menimbulkan hubungan mahram terdapat beberapa perbedaan menurut para ulama. Diantaranya ialah mazhab Syafi’i dan mazhab Maliki. Pendapat mazhab Syafi’i mengatakan jumlah kadar susuan yang menimbulkan hubungan mahram yaitu lima kali susuan. Sedangkan mazhab Maliki berpendapat jumlah kadar susuan yang menimbulkan hubungan mahram yaitu tidak ada batas jumlah susuan. Tiga hal yang menjadi permasalahan adalah (1) berapa banyak kadar susuan yang menimbulkan hubungan mahram menurut mazhab Syafi’i, (2) berapa banyak kadar susuan yang menimbulkan hubungan mahram menurut mazhab Maliki, (3) bagaimana komparasi kadar susuan yang menimbulkan hubungan mahram menurut mazhab Syafi’i dan mazhab Maliki. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui berapa jumlah kadar susuan yang menimbulkan hubungan mahram antara pendapat mazhab Syafi’i dan mazhab Maliki. Adapun jenis penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian kepustakaan atau librari research. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini berupa dokumentasi. Strategi analisis yang digunakan oleh peneliti adalah dengan menggunakan strategi analisis deskriptif. Data yang sudah diperoleh kemudian diolah dengan metode komparatif dan dianalisis menggunakan teori radha’ah, kadar susuan, dan mahram. Dari hasil penelitian diketahui: (1) Kadar susuan yang mengharamkan menurut mazhab Syafi’i yaitu lima kali susuan. (2) Kadar susuan yang mengharamkan menurut mazhab Maliki yaitu tidak ada batas susuan. (3) persamaan pendapat keduanya yaitu sama-sama berakibat mahram. Perbedaan pendapat keduanya adalah menurut mazhab Syafi’i kadar susuan yang tidak lebih dari lima kali susuan, sedangkan menurut mazhab Maliki kadar susuan yang terjadi akibat mahram ialah tidak ada batas susuan. Dan penulis lebih condong setuju pada pendapat mazhab Syafi’i yang menyatakan kadar susuan seharusnya dilakukan dengan lima kali penyusuan.
Item Type: | Thesis (Sarjana (S1)) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Radha’ah, Kadar Susuan, Mahram |
Subjects: | 200 – Agama > 200 Agama > 200 Agama |
Divisions: | Fakultas Syari'ah dan Adab > Hukum Keluarga Islam |
Depositing User: | Bayyinul Qudus |
Date Deposited: | 04 Oct 2022 06:13 |
Last Modified: | 04 Oct 2022 06:13 |
Contributors (Pembimbing / Pengarah): | Contribution Name NIDN Thesis advisor Fauziyah, Ririn UNSPECIFIED Thesis advisor Hamdan, Ali UNSPECIFIED |
URI: | https://repository.unugiri.ac.id:8443/id/eprint/1434 |