JUAL BELI CANVA PRO PREMIUM DI TWITTER PERSPEKTIF UNDANG-UNDANG NO. 28 TAHUN 2014 DAN HUKUM EKONOMI SYARIAH

Aplikasi Canva pro premium merupakan sebuah fitur yang disediakan oleh Canva dengan menawarkan berbagai kelebihan dibandingkan Canva biasa (gratis). Untuk berlangganan pada aplikasi Canva pro premium pengguna hanya bisa melakukannya pada aplikasi itu sendiri. pada aplikasi Twitter ditemukan adanya kegiatan jual beli aplikasi premium, contohnya aplikasi Canva pro premium. Pada aplikasi Twitter penjual menjual aplikasi Canva pro premium ini dengan harga murah, sehingga banyak pengguna lebih teertarik untuk membeli pada penjual di Twitter ini. Namun hal ini menjadi permasalahan apakah aplikasi premium yang diperjualbelikan didapat dengan jalan yang benar. Rumusan masalah pada penelitian ini meliputi bagaimana praktik jual beli Canva pro premium di Twitter, bagaimana tinjauan hukum ekonomi syariah terhadap praktik jual beli Canva pro premium di Twitter, bagaimana pandangan undang-undang No. 28 Tahun 2014 terhadap praktik jual beli Canva pro premium di Twitter.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana praktik jual beli Canva pro preemium di Twitter. untuk mengetahui tinjauan hukum ekonomi syariah terhadap praktik jual beli Canva pro premium di Twitter. Untuk mengetahui bagaimana hukum Undang-undang No. 28 Tahun 2014 terhadap praktik jual beli Canva pro premium di Twitter.
Adapun jenis dari penelitian ini adalah yuridis empiris atau dengan kata lain jenis penelitian hukum sosiologis atau dapat disebut juga dengan penelitian lapangan, dengan objek penelitian penjual Canva pro premium di Twitter. Sumber data yang digunakan meliputi data primer yang diperoleh dari hasil wawancara dan observasi. Sedangkan pada data sekunder diperoleh dari artikel, buku referensi, jurnal, dan buku pendukung lainnya. Sedangkan pada teknik pengolahan data adalah dengan teknik editing, organizing, analisis.
Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa pada praktik jual beli Canva pro premium ini sebenarnya termasuk ke dalam tindakan ilegal atau tidak diizinkan karena tindakan ini telah melanggar peraturan dari pihak Canva. Adapun hukum dari jual beli ini ada dua yaitu menurut Hanafiyah dan Malikiyah, status jual belinya sah namun tertangguhkan, sedangkan menurut Syafi’iyah dan Hanabila adalah hukumnya tidak sah. Adapun menurut Undang-undang No. 28 Tahun 2014 jual beli ini dilarang karena dinilai telah melanggar pasal 9 Undang-undang No. 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta.